Dasar Desain Arsitektur
Dasar Desain Arsitektur
sumber: https://thumbs.dreamstime.com/ |
Pada awal perkuliahan jurusan arsitektur, dimulai dengan mempelajari dasar-dasar dalam menggambar sebagai seorang arsitek. Dalam mata kuliah Dasar Desain Arsitektur (DDA) kita akan diberikan tugas-tugas harian di setiap pertemuan studio. Indikator tugas-tugas harian ini untuk melatih mahasiswa baru dalam skill dan teknik menggambar arsitektur yang tentunya berbeda dengan teknik menggambar dalam seni murni. Dalam tugas ini juga kita diharuskan untuk memikirkan komposisi, proporsi, dan skala yang tepat. Mahasiswa harus mengetahui dulu apa itu komposisi, proporsi, dan skala yang harusnya sudah diberikan di materi saat perkuliahan untuk selanjutkan diaplikasikan.
Pada mata kuliah Dasar Desain Arsitektur dimulai dengan penjelasan materi dari dosen kepada mahasiswa yang kemudian diikuti dengan pemberian tugas terkait dengan materi yang telah diberikan, dengan jumlah asistensi yang sudah ditentukan oleh dosen terkait. Pada pertemuan pertama di kelas Dasar Desain Arsitektur, dosen memperkenalkan dirinya yang kemudian diikuti dengan perkenalaan dari masing-masing mahasiswa yang mengikuti kelas tersebut. Pada pertemuan berikutnya dosen menjelaskan tentang garis yang kemudian diikuti dengan pemberian tugas oleh dosen kepada mahasiswa berkaitan dengan materi tersebut dengan tenggat yang telah ditentukan oleh dosen yang dimana dilakukan kegiatan asistensi terhadap tugas ini sehingga dapat menghasilkan luaran yang maksimal. Tugas ini berguna untuk membuat mahasiswa lebih memahami materi yang telah diberikan dan mampu membuatnya di kertas gambar.
Pada pertemuan berikutnya dosen menjelaskan tentang materi awal yang akan dipelajari oleh mahasiswa yaitu unsur-unsur desain yang berupa titik, garis, dan bidang. Setelah pemaparan materi tersebut mahasiswa diberikan tugas-tugas mengenai materi tersebut dengan tenggat yang telah ditentukan oleh dosen yang dimana dilakukan kegiatan asistensi terhadap tugas ini sehingga dapat menghasilkan luaran yang maksimal. Tugas ini berguna untuk membuat mahasiswa lebih memahami materi yang telah diberikan dan mampu membuatnya di kertas gambar.
Pada tugas berikutnya mahasiswa membuat gambar perspektif satu titik hilang dari benda-benda sederhana seperti meja, kursi, buku, dan sebagainya yang dilihat dari sudut pandang mata burung, mata manusia, dan mata semut. Sebelum diberikan tugas ini dosen telah menjelaskan terlebih dahulu tentang cara menggambar perspektif suatu objek sehingga mahasiswa dapat lebih mudah dalam membuat tugas yang telah diberikan tersebut dengan baik.
Pada tugas berikutnya mahasiswa ditugaskan membuat gambar perspektif 1 titik hilang dari sebuah ruangan yang diisi dengan perabotan. Titik hilang yang digunakan ditarik ke belakang dan menggunakan sudut pandang mata semut, mata manusia, dan mata burung. Tugas ini melatih mahasiswa dalam menggambar perspektif terutama bagian interior dari suatu bangunan.
Pada tugas selanjutnya dosen menugaskan mahasiswa untuk untuk membuat sketsa bangunan bertingkat dengan menggunakan dua titik hilang dan sudut pandang mata manusia, mata semut, dan mata burung. Tugas ini untuk melatih mahasiswa dalam menggambar bangunan dalam perspektif dua titik hilang dan dari berbagai sudut pandang.
Untuk tugas selanjutnya dosen terlebih dahulu menjelaskan tentang materi komposisi dwimatra titik, garis, dan bidang dengan penerapan unity, conflict, dan dominant. Setelah penjelasan materi ini diikuti dengan pemberian tugas berdasarkan materi tersebut. Selama pembuatan tugas ini dilaksanakan asistensi tugas oleh dosen penanggung jawab yang dilakukan sebanyak satu kali.
Pada tugas berikutnya diberikan penjelasan tentang materi azas-azas universal dalam arstektur yang kemudian diikuti dengan pembuatan tugas berdasarkan materi tersebut yaitu gambar denah yang dirancang dengan keunggulan dan keselarasan, siteplan yang didesain dengan keunggulan dan kekuatan visual, gambar tampak yang menunjukan keunggulan dan kekuatan visual, dan gambar tampak yang menunjukan keunggulan dan keselarasan.
Pada tugas selanjutnya diberikan tugas oleh dosen berupa gambar hubungan dan irama komposisi oleh F.D.K Ching, gambar hubungan dan irama komposisi oleh E.T White, gambar tampak irama gradasi, gambar tampak irama perulangan selang-seling. Tugas ini membuat mahasiswa semakin paham dengan hubungan massa dari bangunan serta irama dari tampak bangunan.
Pada tugas berikutnya mahasiswa ditugaskan untuk membuat sketsa dua bangunan yang dilengkapi dengan penjelasan singkat terhadap bangunan tersebut. Tugas ini menugaskan mahasiswa untuk menilai keindahan dari bangunan yang digambar sehingga dapat lebih diketahui letak estetik dari bangunan tersebut.
Pada tugas berikutnya dosen mewajibkan muridnya untuk membuat maket garis sebagai bentuk praktek terapan olahan garis secara 3 dimensi yang dapat dibuat dengan material berupa lidi, tusuk sate, tali, benang nilon, senar, kawat, batang lollipop, sedotan, sumpit, dll. Benda-benda yang bisa mengekspresikan garis dibentuk seusai dengan prinsip estetika serta materi yang telah dipelajari. Pengumpulan tugas ini dilakukan dalam bentuk foto pekerjaan dari keempat sisi maket tersebut. Prinsip estetika tersebut yaitu kontras, laras, pengulangan, irama, keseimbangan, linier, pemutara, penekanan, vokal point, dll.
Berikutnya diberikan tugas membuat maket bidang yang dapat menggunakan material yang mudah dibentuk seperti kertas karton, kardus, Styrofoam, terpal, kain, lembaran kaca, lembaran seng, lembaran plastic, tripleks, dll. Tugas ini dibuat sesuai dengan pengkonfigurasian, penataan bentuk yang sesuai dengan prinsip estetika yang telah dipelajari di materi yang telah dipelajari sebelum masuk ke tugas ini. Prinsip tersebut yaitu kontras, laras, pengulangan, irama, keseimbangan, linier, pemutaran, penekanan, vokal point, dll.
Pada saat ujian tengah semester sudah selesai kami mahasiswa mendapat tugas besar oleh dosen yang terdiri atas tiga jenis bangunan yaitu
- ATM
- Gardu pemandangan
- Pos Jaga
Bangunan yang akan dirancang oleh masing-masing mahasiswa ditentukan berdasarkan nomor urut absennya. Setelah mendapatkan objek yang akan dirancang, mahasiswa dibimbing langsung oleh dosen pembimbing yang bertanggung jawab untuk objek tersebut.
Letak dari site yang akan digunakan ditentukan oleh masing-masing mahasiswa dengan syarat berada di dekat dari rumah individu tersebut dan memiliki luas yang cukup besar. Setelah objek yang akan dirancang telah diketahui maka dilakukan pencarian referensi dan data-data di internet yang berkaitan dengan objek rancangan. Setelah pencarian referensi maka dibuat konsep tentang objek rancangan yang kemudian akan dibuatkan dalam sketsa dan diasistensikan kepada dosen pembimbing. Kemudian jika konsep telah bagus dan disetujui oleh dosen pembimbing maka mahasiswa dapat melanjutkan ke tahap selanjutnya yaitu tahap menggambar gambar pra-desain yang berlangsung selama kurang lebih tiga minggu.
Pada tahap menggambar gambar pra-desain, ketentuan luarannya yaitu: denah, layout, siteplan, gambar tampak empat sisi, gambar potongan, dan perspektif 2 sisi. Pada saat membuat gambar pra-desain terus dilakukan asistensi berkala oleh dosen pembimbing sehingga dapat mempermudah mahasiswa dalam membuat tugas tersebut dan gambar dari mahasiswa dapat sesuai dengan keinginan dari dosen. Jika gambar rancangan sudah bagus dan disetujui oleh dosen pembimbing maka tugas sudah dapat dikumpulkan di platform pengumpulan tugas yang telah disediakan oleh dosen.
Sekian artikel dari saya mengenai Dasar Desain Arsitektur pada semester 1, saya ucapkan terima kasih.
Komentar
Posting Komentar